B. Keistimewaan
Eksotik, menawan, dan penuh nuansa religius itulah kata yang pantas untuk mengungkapkan panorama yang terdapat di Taman Wisata Iman Dairi. Rancangan tata ruang dalam pembangunan Taman Wisata Iman Dairi, diatur secara sempurna. Bukit yang semula tertutup hutan, diimbangi dengan bangunan-bangunan ibadah dan beberapa miniatur sebagai daya tarik lebih. Masing-masing miniatur tersebut, menggambarkan beberapa kejadian dan tempat yang dianggap suci oleh beberapa agama.
Pada jalan masuk sebelah kiri, para wisatawan disambut oleh sebuah candi yang didalamnya terdapat patung Sang Buddha, tempat ini dipergunakan untuk tempat beribadah umat Buddha. Vihara Saddhavadana menjadi nama candi yang dirancang mengikuti desain seperti bangunan Candi Borobudur yang terdapat di Jawa Tengah. Patung Buddha tersebut dibuat dengan posisi bermeditasi sembari duduk bersila, dengan posisi telapak tangan kanan menghadap ke depan seperti sedang melakukan salam hormat, sementara posisi tangan kiri menopang sikunya dari bawah.
Sekitar ± 100 meter dari lokasi Vihara Saddhavadana dan patung Buddha, dibangun sebuah patung Abraham ketika sedang menyerahkan kurban kepada Tuhan. Di samping patung Abraham, terdapat pula sebuah patung Nabi Musa. Patung tersebut menggambarkan tentang perjalanan Nabi Musa yang bersiap-siap menerima sepuluh perintah dari Tuhan sebagaimana dikisahkan dalam Alkitab. Patung tersebut sengaja dibangun tidak jauh dari relief Salib, sebagai salah satu upaya untuk mengenalkan wisatawan terhadap agama ini dari dekat mengenai kisah perjalanan sang pembawa ajaran agama tersebut.
Kita juga dituntun untuk menikmati dan menyaksikan proses penyalipan ( Via Dolorosa ) dimana sebagian dari replika salib, beberapa di antaranya menceritakan proses perjalanan penyaliban (via dolorosa) terhadap Yesus guna membebaskan manusia dari dosa sebagaimana yang dikisahkan Kitab Suci (Injil).
Berjalan beberapa menit menyusuri jalan setapak yang mengambarkan proses Penyalipan Yesus Kristus , terdapat Gua Bunda Maria yang disimbolkan sebagai wanita suci bagi Kristen Khatolik. Di dalam gua tersebut terdapat patung Bunda Maria yang berparas cantik dengan posisi berdiri menggunakan pakaian jubah berwarna putih dipadu dengan biru muda. Gua dengan ukuran kecil tersebut dibangun persis di lereng perbukitan dengan pintu manghadap ke lembah. Sementara komposisi bangunan menggunakan batu dan semen yang dibentuk persis menyerupai gua yang ada di alam bebas.
Persis diatas bukit Goa Bunda Maria kita juga dapat melihat Puncak dari penderitaan Yesus untuk membebaskan manusia dari dosa yaitu Penyalipan di Bukit Golgata, dimana disana terdapat tiga relief yang menggambarkan Yesus disalipkan diantara dua orang Penjahat. Dilokasi ini terdapat tempat berdoa umat Kristen dan juga pengunjung di suguhkan pemandangan yang begitu indah dan menggambarkan kedamaian.
Setelah puas menikmati pemandangan yang disuguhkan kita masih dituntun lagi dimana terdapat gereja Oikumene dan beberapa miniatur salib untuk tempat peribadatan umat Kristen Protestan. Gereja tersebut dibangun di atas perbukitan yang di depannya (lembah) terpampang pemandangan alam yang menawan. Persis di samping Gereja, dibangun beberapa tempat peristirahatan terdiri dari beberapa kamar yang dapat kita pesan.
Setelah melewati Gedung Gereja Ouikumene, para wisatawan akan disuguhkan sebuah bangunan rumah ibadah (Kuil) Hindu. Kuil yang dibangun mengikuti rancangan bangunan kuno ini menyerupai pura yang terdapat di Bali, terutama bangunan menaranya.
Setelah puas menikmati Kuil terdapat sebuah miniatur Ka‘bah seperti yang terdapat di dalam Masjidil Haram, Makkah. Di sekeliling bangunan miniatur Ka‘bah dihiasi dengan tanaman bunga yang beraneka warna. Pembangunan miniatur Ka‘bah ini sebagai upaya menghadirkan simbol suci bagi umat Islam di dalam taman. Dengan kehadiran miniatur ini, diharapkan para pengunjung terutama umat Islam dapat mengenal simbol agama mereka sembari berwisata. Tidak jauh dari Miniatur Ka‘bah, berdiri sebuah bangunan masjid yang diperuntukkan bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah.
Taman Wisata Iman Dairi ini, tidak hanya dipenuhi bangunan-bangunan peribadatan bagi umat beragama. Taman wisata iman ini juga dihiasi dengan beberapa keindahan panorama alam dan barisan hutan pinus yang begitu rindang. Sungai yang mengalir dari perbukitan, menambah daya tarik dari taman ini. Komposisi bangunan-bangunan peribadatan berpadu dengan keindahan alam yang memukau, menjadikan Taman Wisata Iman Dairi sebagai salah satu lokasi wisata favorit di Kabupaten Dairi.
C. Lokasi
Taman Wisata Iman Dairi terletak di Bukit Sitinjo, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatra Utara, Indonesia. Sebelum ke Taman Wiasata iman kita boleh istirshat sebentar di letter S dimana disitu terdapat seorang tokoh yang bernama T.B.Silalahi.
D. Akses
Untuk menuju kawasan Taman Wisatan Iman Dairi perjalanan dapat ditempuh dengan menggunakan angkutan umum (bus), mobil pribadi, atau mobil sewaan. Jika menggunakan angkutan umum (bus), perjalanan dimulai dari Bandar Udara Polonia Medan menuju Kota Sidikalang (Ibu Kota Kabupaten Dairi) yang berjarak 152 km dengan waktu tempuh sekitar tiga jam. Dari Kota Sidikalang, perjalanan dilanjutkan menuju lokasi yang berjarak sekitar 10 km dengan waktu tempuh sekitar 15 menit.
E. Harga Tiket
Harga Tiket masuk ketempat ini kita dikenakan biaya Rp.2000,- /Orang.
Kendaraar roda dua dikenakan Rp.2000 dan kendaraan roda empat dikenakan biaya sebesar Rp.5000,serta kendaraan berat dikenakan biaaya sebesar Rp.20.000
F. Akomodasi dan Fasilitas Lainnya
Di dalam taman terdapat satu bangunan yang dipergunakan untuk pos pengamanan. Pos ini dipergunakan oleh petugas untuk mengawasi taman serta untuk mengontrol keamanan para pengunjung. Di beberapa titik dalam taman, dibangun beberapa pondok kecil yang dapat dipergunakan oleh wistawan untuk tempat beristirahat serta berlindung dari cuaca panas dan hujan.
Taman ini dilengkapi dengan tempat penginapan berupa asrama, mes, dan pemondokan. Untuk mendukung beberapa kegiatan keagamaan yang membutuhkan tempat dengan kapasitas besar, seperti pernikahan, Misa bersama, dan pesta di taman ini dibangun sebuah auditorium yang memiliki aula besar yang dapat dipergunakan untuk kegiatan tersebut.
Untuk mengakomodir kebutuhan konsumsi para wisatawan, di taman tersebut dibangun sebuah restoran dan minimarket. Restoran tersebut menyediakan beberapa menu untuk dikonsumsi dan beberapa makanan ringan serta mie instan.
Jumat, 14 Agustus 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar